“Atas kondisi ini Perusahaan segera melakukan recovery dan penyesuaian di berbagai lini. Oleh karena itu, pada kuartal IV-2023, seluruh proses recovery telah tuntas dan Perusahaan kembali berfokus untuk peningkatan kinerja yang ditargetkan,” paparnya.
Dari sisi risiko kredit, rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) dapat ditekan hingga berada di level bruto 1,36% dan level neto 0,15% per 31 Desember 2023.
Sudjono menuturkan, rasio NPF yang diraih BFI Finance ini masih jauh lebih rendah dibandingkan peer-nya yang rata-rata industri berada di level bruto 2,44%.
“Kami fokus pada target konsumen yang tepat, proses pembiayaan yang efektif dengan menyesuaikan kepada risk appetite dan policy Perusahaan, serta posisi kapasitas penagihan (collection) yang seimbang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, laba bersih PT BFI Finance Tbk (BFIN) mengalami koreksi 9,01% year-on-year (yoy) menjadi sebesar Rp1,6 triliun. Kondisi ini berlangsung saat total pendapatan dari penyaluran kredit tumbuh 18,02% yoy menjadi Rp6,35 triliun.
(YNA)