Sementara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan penurunan laba bersih hampir 10 persen dalam delapan bulan pertama tahun ini menjadi Rp1,8 triliun. Pada periode yang sama tahun 2023, BBTN mengoleksi laba bersih Rp2 triliun.
Penurunan ini disebabkan oleh turunnya NII sebesar 12 persen menjadi Rp7,87 triliun. Upaya BBTN menekan biaya provisi tak cukup untuk mendongkrak bottom line perseroan.
Penyaluran kredit BBTN tumbuh hingga 12,09 persen menjadi Rp312,9 triliun. DPK BBTN juga tumbuh cukup tinggi 16,49 persen meski dibiayai dana mahal atau deposito yang membuat beban bunga naik 27 persen menjadi Rp11,8 triliun.
(Rahmat Fiansyah)