Direktur Keuangan, Perencanaan dan Tresuri, Bank BTN, Nofry Poetra, pendorong utama kinerja positif perseroan adalah dari pertumbuhan dan invest margin yang hampir mencapai 3,99 persen. Artinya pertumbuhan kredit juga sangat bagus di 2021 dan disokong juga oleh penurunan cost of fund yang sangat signifikan hampir 1 persen lebih.
“Cost of fund kami fokus untuk mengembangkan sumber-sumber dana murah, terlebih lagi pertumbuhan kredit belum optimal sekali di Indoensia pada 2021, jadi ini kesempatan kami untuk menurunkan dari beberapa dana yang mahal, khususnya untuk dana-dana deposito dan obligasi ini kami juga turunkan. Dan tentunya kami juga mengembangkan semua fiture semua produk kami, channel digital kami juga perbaharui dan ini berdampak positif pada pertumbuhan DPK yang tergolong low cost,” ungkap Nofry.
Nofry menambahkan, seluruh target perseroan pada 2021 di atas target yang telah ditetapkan, mulai dari target pertumbuhan laba yang awalnya ditarget tumbuh 25 persen ternyata tumbuh 45 persen.
Pada 2022, perseroan juga semakin optimis dengan melihat perekonomian yang sudah bergerak di tengah pandemi yang nantinya akan diikuti dengan perbaikan puchasing power khususnya untuk perumahan, dan perseroan menargetkan pertumbuhan pinjaman akan tumbuh dua kali lipat.
“Untuk mencapai target tersebut, kami akan fokus di KPR, baik yang subsidi maupun non subsidi, terutama untuk pasar milenial yang berjangka sampai 30 tahun dengan bunga yang menarik tanpa DP. Kami juga meningkatkan kerja sama dengan banyak institusi seperti BPJS Ketenagakerjaan, kami juga agresif masuk top 25 national developer, seperti Sinarmas, Lippo dan yang lain-lain,” tutup Nofry. (RAMA)