IDXChannel - Lebih dari 2.500 pekerja Lloyds terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). Bank asal Inggris tersebut berencana memangkas sejumlah posisi manajemen menengah, termasuk analis dan manajer produk.
Dilansir dari The Telegraph pada Sabtu (25/11/2023), Lloyds telah mengalami penurunan saham sebesar 10% sejak awal tahun ini.
Lloyd mengatakan bahwa biaya operasionalnya telah meningkat sebesar 5% akibat investasi yang lebih tinggi, ongkos pengembangan bisnis baru, dan tekanan inflasi yang terus berlanjut.
Meski demikian, perusahaan yakibn dapat memenuhi target laba tahun ini. Laba sebelum pajak pada embilan bulan pertama 2023 mencapai GBP5,7 miliar, naik dari GBP3,6 miliar di periode yang sama tahun lalu
Sebuah sumber mengatakan kepada The Telegraph bahwa restrukturisasi ini bukan bertujuan untuk memotong biaya tetapi, Perusahaan merasa perlu untuk merombak organisasnya dan menempatkan orang-orang dengan keahlian yang tepat pada posisi yang tepat.
"Kami berevolusi dan mentransformasi bisnis kami untuk memastikan bahwa kami dapat berbuat lebih banyak bagi para nasabah kami dan memberikan produk dan layanan yang mereka butuhkan," kata juru bicara Lloyds Banking Group.