sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

LPS Likuidasi 23 BPR Bermasalah dalam Setahun Terakhir

Banking editor Anggie Ariesta
03/11/2025 18:46 WIB
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat telah menangani total 26 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang bermasalah selama setahun terakhir.
LPS Likuidasi 23 BPR Bermasalah dalam Setahun Terakhir. (Foto Istimewa)
LPS Likuidasi 23 BPR Bermasalah dalam Setahun Terakhir. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat telah menangani total 26 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang bermasalah selama setahun terakhir.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 BPR telah dilikuidasi, satu BPR berhasil diselamatkan melalui masuknya investor baru, dan dua BPR sisanya masih dalam proses penanganan.

Ketua Dewan Komisioner LPS Anggito Abimanyu membeberkan sejumlah program strategis yang menjadi fokus utama LPS ke depan.

"Ke depannya seperti yang diketahui, LPS mendapatkan mandat baru untuk melakukan persiapan program penjaminan polis asuransi yang diaktivasi sebelum 2028," ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Ekonomi (KSSK), Jakarta, Senin (3/11/2025).

Anggito juga menyampaikan pembaruan terkait Tingkat Bunga Penjaminan (TBP). Per September 2025, LPS telah menurunkan TBP sebesar 25 basis poin (bps), dari 3,75 persen menjadi 3,5 persen untuk simpanan rupiah di Bank Umum.

Meskipun demikian, Anggito mencatat adanya situasi di mana rata-rata suku bunga simpanan perbankan masih berada di atas TBP.

"Dengan proporsi nasabah yang memperoleh bunga simpanan di atas TBP meningkat dari 13 persen jadi 32 persen di September 2025," ujar Anggito.

Terkait hal ini, LPS bersama lembaga KSSK lainnya terus berupaya mendorong perbankan agar segera menyesuaikan suku bunga simpanan mereka.

Terakhir, Anggito menekankan peran aktif LPS dalam memperluas basis masyarakat Indonesia yang menabung. Saat ini, jumlah masyarakat yang menabung telah mencapai 51 juta jiwa, atau setara dengan 19,9 persen dari total populasi produktif.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement