sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Marak Kasus Pembobolan, Bank di Lebanon Enggan Beroperasi

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
13/10/2022 02:46 WIB
Bank di Lebanon telah memutuskan hanya menerima pelanggan yang memiliki janji temu sebelumnya, dan mereka dapat diperiksa pada saat kedatangan.
Marak Kasus Pembobolan, Bank di Lebanon Enggan Beroperasi  (FOTO:MNC Media)
Marak Kasus Pembobolan, Bank di Lebanon Enggan Beroperasi (FOTO:MNC Media)

IDXChannel  – Sejumlah bank di Lebanon memperpanjang aksi mogoknya, hal ini dikarenakan serangkaian perampokan oleh sejumlah nasabah yang marah serta menargetkan cabang.

Pihak bank masih mencari jaminan keamanan dari pihak berwenang agar mereka dapat membuka kembali. Namun, menurut sumber keamanan Kementerian Dalam Negeri, untuk melindungi mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk dilaksanakan.

Bank di Lebanon telah memutuskan hanya menerima pelanggan yang memiliki janji temu sebelumnya, dan mereka dapat diperiksa pada saat kedatangan.

Sementara itu, asosiasi bank mengatakan bahwa langkah-langkah itu untuk melindungi karyawan bank setelah sejumlah serangan. Bank-bank di Lebanon memiliki 20.000 karyawan. Dengan mempertimbangkan keluarga mereka, berarti sekitar 50.000 orang bergantung pada pekerjaan di sektor ini.

Kepala Serikat Pekerja Bank, George Al-Hajj, mengatakan, anggota akan mematuhi keputusan asosiasi karena untuk melindungi karyawan secara finansial, moral dan fisik.

“Setiap serangan terhadap martabat setiap karyawan di sektor perbankan adalah serangan terhadap martabat serikat pekerja,” ucap Kepala Serikat Pekerja Bank, George Al-Hajj, dikutip dari laman Sindonews, Rabu (12/10/22).

“Ini juga tidak adil. Jika beberapa penabung berhasil mengambil simpanan mereka dengan paksa, yang lain tidak mau memilih metode ini, dan ini juga tidak adil,” tambahnya.

Pakar ekonomi Jassem Ajaqa juga mengatakan bahwa penutupan bank merupakan pukulan berbahaya dan pasti mengarah pada kenaikan nilai tukar. Ia memperingatkan, jika otoritas politik tidak memulai langkah-langkah reformasi, keadaan akan menjadi lebih buruk.

(Penulis Bayu R magang)

(SAN)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement