IDXChannel - Miliarder investor Warren Buffett, melakukan pembicaraan dengan para petinggi pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, saat gejolak menerpa sistem perbankan Amerika Serikat.
Menurut laporan Bloomberg pada hari Sabtu melalui laman New York Post, Senin (20/03/2023), ketua Berkshire Hathaway tersebut telah melakukan banyak percakapan dengan tim Presiden Biden selama seminggu terakhir.
Dalam pembicaraan tersebut, Buffett dan para pejabat pemerintahan diduga mendiskusikan kemungkinan miliarder ini membantu menstabilkan situasi dengan berinvestasi di sistem perbankan regional.
Buffett memiliki sejarah dalam dukungan bank-bank AS dengan investasi tepat waktu selama periode tekanan ekonomi, seperti suntikan dana sebesar USD5 miliar untuk Goldman Sachs ketika bank ini berjuang melalui krisis keuangan 2008.
Pembicaraan tersebut terjadi ketika masalah saham di bank regional First Republic yang masih di bawah tekanan meskipun bank besar AS telah memberikan USD30 milyar. Ditambah masalah raksasa Credit Suisse yang berbasis di Zurich memicu kekhawatiran tentang penularan ekonomi global.
Saham First Republic turun sebesar 37% pada perdagangan premarket hari Senin, melanjutkan penurunan dari akhir minggu lalu dan kini kembali merosot setelah S&P memangkas peringkat kreditnya menjadi B+ dari BB+ pada hari Minggu.
Selain itu, para investor terlihat skeptis terhadap kesepakatan UBS senilai USD3,2 miliar untuk mengambil alih Credit Suisse, yang terancam hancur selama berhari-hari karena "kelemahan material" dalam laporan keuangannya memicu krisis kepercayaan.
Saham-saham bank telah berjuang meskipun ada langkah yang didukung Biden oleh regulator federal sebagai upaya dalam menjamin semua deposito di Silicon Valley Bank dan Signature Bank setelah keruntuhan mereka.
Para kritikus berpendapat bahwa langkah tersebut merupakan sebuah bailout yang pada akhirnya akan menyebabkan biaya semakin tinggi bagi para nasabah bank. Namun, Biden dan para pejabat tinggi pemerintahan lainnya tetap bersikeras bahwa para pembayar pajak AS tidak akan dibebani oleh intervensi federal.
(Penulis Fidya Damayanti magang)
(SAN)