Saat itu, di seberang tempat Wasis berjualan mainan, ada penjual Siomay Gondrong yang ikut mangkal dan berjualan di sana.
Tak lama berjualan bersama, Wasis akhirnya mendapatkan info bahwa bos dari penjual Siomay Gondrong tersebut tengah mencari karyawan untuk dapat dipercaya dalam mengelola keuangan.
"Saat itu Si Bos sampai sempat gonta-ganti karyawan, sampai 3-4 kali karena nggak cocok. Nah saya ditawarin. Karena kerjaannya bukan jualan, cuma mengelola keuangan, saya pikir ini lebih ringan kerjaannya. Jadi saya terima," urai Wasis.
Dipercaya
Sejak saat itu, Wasis pun bekerja 'ganda'. Pagi buta, dia membantu Sang Istri untuk menata lapak mainan di depan sekolahan. Selanjutnya, dia segera menuju pool Siomay Gondrong di daerah Abadijaya untuk mengawasi proses masak, sekaligus mangatur persiapan penjualan.
Berikutnya, menjelang siang, Wasis bertugas mencatat jumlah siomay yang dibawa masing-masing gerobak untuk bersiap berangkat berjualan. Saat itu, total ada empat armada gerobak yang bertugas berjualan di masing-masing titik yang telah ditentukan.