KMK kembali tumbuh menguat, dari 4,4% (yoy) pada Oktober 2021 menjadi 5,0% (yoy) pada November 2021, terutama di sektor Industri Pengolahan, serta sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR). KMK sektor Industri Pengolahan pada November 2021 tercatat tumbuh 5,1% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (1,2%, yoy).
Erwin menyebut, peningkatan terutama terjadi pada KMK Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit Mentah di Sumatera
Utara dan Riau. Sementara itu, KMK sektor PHR tumbuh meningkat dari 3,6% (yoy) menjadi 4,5% (yoy) pada November 2021, bersumber dari peningkatan realisasi kredit KMK penjualan mobil di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
"Kredit Investasi (KI) pada November 2021 tumbuh sebesar 3,5% (yoy), berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya (-0,2%, yoy)," jelas dia. Pertumbuhan ini sejalan dengan akselerasi penyaluran KI pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan serta sektor Industri Pengolahan.
KI sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 3,5% (yoy), berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami kontrakasi -0,3% (yoy), terutama kredit yang disalurkan untuk sub sektor Perkebunan Kelapa Sawit di Riau dan Kalimantan Timur.
Sementara itu, KI pada sektor Industri Pengolahan pada November 2021 tumbuh 6,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (1,3%, yoy) seiring akselerasi kredit pada subsektor Industri Logam Dasar Bukan Besi di Sumatera Utara dan Maluku Utara.
"Pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) terus menunjukan akselerasi, dari 3,8% (yoy) pada Oktober 2021 menjadi 4,1% (yoy), disebabkan oleh akselerasi penyaluran kredit Multiguna," sebut dia.
(SANDY)