“Ada moderasi (manufaktur) yang berpengaruh terhadap permintaan masyarakat,” ujar Mahendra.
Suku bunga tinggi berjangka waktu panjang alias higher for longer masih menjadi perhatian OJK dalam merumuskan kebijakan. Mahendra menyebut ada penurunan ekspektasi terhadap suku bunga tinggi sejalan dengan kondisi makro belakangan ini.
“Kami mencermati downside risk ke depan yang dapat berdampak pada sektor jasa keuangan nasional terutama risiko kredit, khususnya pada segmen UMKM,” ujarnya.
(FRI)