Dia menilai terjaganya kinerja yang baik karena pertumbuhan kredit diiringi efisiensi beban dana yang sangat kuat.
Tercatat dana murah (CASA) mendominasi struktur pendanaan BRI yang mencapai 59,56% atau tumbuh dari CASA pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar 55,81%. Peningkatan proporsi CASA itu membuat biaya dana atau Cost of Fund BRI turun dari 3,54% pada akhir kuartal II 2020 menjadi 2,18% akhir kuartal II 2021.
Di samping itu kualitas kredit pun terjaga sehingga pencadangan dapat dipertahankan pada level yang kuat, tanpa perlu alokasi tambahan yang signifikan. Tercatat non performing loan (NPL) BRI pada akhir kuartal II 2021 sebesar 3,30% dengan NPL coverage mencapai 254,84%.
Trioksa pun semakin optimistis BRI akan membuktikan mampu beradaptasi di masa pandemi seiring dengan pemulihan kinerja ekonomi nasional. Pada penghujung pekan lalu Badan Pusat Statistik (BPS) merilis secara tahunan pertumbuhan ekonomi triwulan kedua 2021 mencapai 7,07%.
Di sisi lain, dia berharap adanya pelonggaran mobilitas masyarakat setelah pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dengan pelonggaran namun tetap mengaplikasikan protokol kesehatan, diharapkan ekonomi bisa lanjut bergerak dan berimplikasi langsung pada dunia usaha tak terkecuali BRI.