Untuk menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, Bank membentuk NPL Coverage dan rasio LAR Coverage yang prudent, masing-masing di level 387 persen dan 101 persen.
"Dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah, perseroan secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset," kata dia.
Lebih lanjut, Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) meningkat 9,2 persen YoY, didukung dengan kualitas aset yang terus membaik dengan rasio NPL Gross di level 2 persen.
Penerapan strategi optimalisasi neraca mengantarkan pertumbuhan bisnis perseroan yang lebih optimal dengan mencatatkan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) di level 83,2 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir kuartal I-2024 yang berada di level 82,0 persen. Total aset perseroan tumbuh sebesar 4,5 persen YoY menjadi Rp264,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.