Peluncuran DBS MAX QRIS ini sejalan dengan kesiapan para nasabah korporasi dalam mengadopsi sistem digital. Secara khusus, dalam hal investasi pada digitalisasi saluran penjualan dan distribusi, UKM di APAC berinvestasi dua kali lipat dari perusahaan besar dan perusahaan pasar menengah (21% dibandingkan dengan 10%) terkait anggaran teknologi.
Dalam hal dukungan digital, bank akan tetap menjadi mitra pilihan untuk bisnis di APAC. Hal ini untuk mengimbangi inovasi fintech dan menemukan solusi digital yang tepat, dengan hampir delapan dari 10 bisnis (85%) menyebutkan hal itu sebagai pilihan yang disukai (meningkat dari 69% pada 2020).
Rachel Chew, Group Head Cash Management Product, Global Transaction Services, DBS mengatakan perseroan memperkenalkan layanan DBS MAX QRIS di Indonesia adalah bukti nyata akan komitmennya untuk terus berinovasi dan memperluas transformasi digital bagi nasabah korporasi kami.
Denganhadirnya DBS MAX QRIS, nasabah korporasi kami dapat mengatur dengan efisien proses penerimaan dari layanan “Scan and Pay” dari pembeli. "Ini memudahkan nasabah untuk terus beroperasi dan menerima pembayaran tanpa interaksi fisik dan inilah kemudahan yang ditawarkan oleh DBS MAX QRIS," tukasnya.
(SANDY)