Menurut catatan Azis, RBC emiten asuransi umum per akhir Desember 2024 berada di kisaran 164-717 persen dengan nilai tengah atau median di 324 persen.
Di antara belasan emiten asuransi umum yang melantai di BEI, Azis melihat PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) sebagai asuransi umum yang memiliki permodalan kuat tidak hanya dari sisi RBC tetapi juga nilai modal yang besar.
Mengacu pada laporan keuangan bulanan TUGU (parent only) yang tidak diaudit, Rasio Kecukupan Investasi (RKI) TUGU per akhir Desember berada 592 persen. RKI TUGU juga berada jauh dari ketentuan minimum yaitu 100 persen.
Sementara itu dari sisi laba rugi non-konsolidasi untuk TUGU (parent only), jumlah pendapatan premi bruto TUGU mencapai Rp5,7 triliun dan mencatatkan pertumbuhan 12 persen dibanding tahun sebelumnya serta melampaui pertumbuhan industri.
Kemudian jumlah pendapatan underwriting mencapai Rp1,4 triliun per akhir Desember 2024 atau naik 21 persen dari tahun sebelumnya. Selanjutnya untuk hasil underwriting mencapai Rp845 miliar dan mengalami kenaikan 17 persen dibanding tahun sebelumnya.