Adapun kebijakan dan inovasi QRIS diarahkan sebagai entry point ke ekosistem digital bagi UMKM untuk mendukung inklusi ekonomi dan keuangan serta konektivitasnya. Untuk itu, pihaknya terus mendorong UMKM untuk bisa on boarding memiliki akses ke pembayaran digital sehingga mereka bisa masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital seperti e-commerce.
Bahkan BI menyebut jumlah transaksi menggunakan QRIS telah melewati target sepanjang tahun ini. "Volume transaksi QRIS Januari-Oktober 2023 mencapai 1,6 miliar transaksi, melebihi target 1 miliar transaksi di 2023. Ini dicapai jauh lebih cepat dari yang kami perkirakan," ujar Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Fitria Irmi Triswati.
Meski bank sentral berhasil mencapai target volume transaksi QRIS, dia mengatakan bahwa jumlah pengguna QRIS masih di bawah target bank sentral sebesar 45 juta pengguna sepanjang 2023.
BI juga mencatat bahwa dari 29,63 juta pedagang di Indonesia yang menerima QRIS, 92 persennya merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Ekosistem QRIS terus berkembang dan didukung oleh semakin banyaknya penyelenggara yang terdiri dari 110 penyelenggara jasa pembayaran (PJP) QRIS dan empat penyelenggara infrastruktur pembayaran (PIP)," tutur Fitria.
Selain itu, menurut Arya Rangga Yogasati, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, QRIS memiliki peran signifikan dalam mendukung inklusi keuangan, di mana pelaku usaha mikro berkontribusi sebanyak 55 persen dari total pengguna QRIS yang berasal dari UMKM.
BI Perluas Cakupan QRIS hingga Luar Negeri
Indonesia baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Uni Emirat Arab (UEA). "Kita baru saja tandatangan MoU dengan Uni Emirat Arab, jadi nanti kalau travel ke Dubai dan belanja segala macam bisa pakai QRIS," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.
Nantinya, transaksi digital di Uni Emirat Arab akan semudah genggaman smartphone. "Saat ini kami masih menjajaki implementasi QRIS di Saudi, ada umrah, haji, BI Fast itu perlu perluasan," ujar Perry.
Ini juga merupakan wujud komitmen BI untuk tidak hanya memperluas jangkauan QRIS di kawasan Asia Tenggara saja. Bahkan, BI sudah mulai berencana untuk memperluas implementasi QRIS ke Jepang, China, hingga India. Secara bilateral, BI terus memperkuat dan memperluas kerja sama dengan bank sentral negara mitra utama Indonesia dalam perumusan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, kerja sama sistem pembayaran, LCT, dan BSA.
Kerja sama bilateral secara terstruktur (Structured Bilateral Cooperation, SBC) maupun nota kesepahaman yang terjalin erat dengan bank-bank sentral negara Malaysia, Thailand, Singapura, Jepang, China, Korea Selatan, AS, dan India terus diperluas dengan negara-negara lain," sambung Perry.
Kerja sama sistem pembayaran melalui interoperabilitas QR dan fast payments dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura akan diperluas dengan Jepang, China, India, dan Arab Saudi.
Advertisement
Primadona Pembayaran Digital: Perjalanan QRIS hingga Bisa Dipakai ke Luar Negeri
Pertumbuhan dan perkembangan QRIS sendiri menggembirakan. Volume transaksinya sampai dengan Oktober itu sudah mencapai lebih dari 1,5 miliar transaksi.
Primadona Pembayaran Digital: Perjalanan QRIS hingga Bisa Dipakai ke Luar Negeri (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement