Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96 persen dari total penyaluran kredit BRI atau sekira Rp1.095,64 triliun.
Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat 9,54 persen yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun.
Pertumbuhan kredit yang selektif dan prudent membuat perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.
“Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94 persen pada akhir kuartal II-2023 menjadi 12 persen pada akhir kuartal II-2024. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada di kisaran 3,05 persen dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60 persen,” ujar Sunarso.