sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pulih Dari Pandemi, Kinerja Pembiayaan Perbankan Sumut Tumbuh 5,6 Persen

Banking editor Wahyudi Aulia Siregar
26/07/2022 03:57 WIB
kinerja penyaluran pembiayaan perbankan di Sumatera Utara (Sumut) tumbuh cukup signifikan, bahkan dibanding saat sebelum adanya pandemi COVID-19.
Pulih Dari Pandemi, Kinerja Pembiayaan Perbankan Sumut Tumbuh 5,6 Persen (foto: MNC Media)
Pulih Dari Pandemi, Kinerja Pembiayaan Perbankan Sumut Tumbuh 5,6 Persen (foto: MNC Media)

IDXChannel – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja penyaluran pembiayaan perbankan di Sumatera Utara (Sumut) tumbuh cukup signifikan, bahkan dibanding saat sebelum adanya pandemi COVID-19 pada 2019 lalu.

Kepala Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara, Yusup Ansori, penyaluran pembiayaan perbankan di Sumut terpantau meningkat sebesar 5,6 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan outstanding sebesar Rp230,14 Triliun.

Porsi pertumbuhan tersebut membaik dan bahkan melebihi pertumbuhan pada saat pra pandemi (2019) yang sebesar 3,17 persen (yoy). Sedangkan saat masa pandemi, pertumbuhan kredit terkontraksi sebesar -3,86 persen pada 2020 dan -2,27 persen pada 2021.

“Pertumbuhan kredit sebagian besar ditopang oleh sektor perdagangan dan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan,” ujar Yusup, dalam keterangan resminya, Senin (25/7/2022).

Penyaluran kredit pada sektor perdagangan, papar Yusup, mencapai Rp44,09 triliun dengan pertumbuhan 10,26 persen (yoy), dengan komposisi pertumbuhan terhadap total kredit sebesar 1,9 persen. Untuk sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan mencapai Rp45,58 triliun dengan pertumbuhan 6,37 persen (yoy) dengan komposisi pertumbuhan terhadap total kredit sebesar 1,26 persen.

Rasio Non Performing Loan (NPL) gross kredit perbankan di Sumut tercatat sebesar 2,58 persen, membaik dibanding pada saat pandemi di Desember 2020, yang tercatat sebesar 3,35 persen.

“Artinya, sebesar Rp1,35 triliun kredit bermasalah telah menurun sebagai respons dari adanya kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh OJK,” pungkasnya.

Yusup juga menyampaikan bahwa kinerja industri perbankan di Sumatera Utara hingga posisi Mei 2022 terpantau semakin pulih dan stabil meningkat.

Di Sumatera Utara, jelas Yusup, industri perbankan terdiri dari 2 bank umum berkantor pusat, 54 bank umum berkantor cabang dan 53 BPR/BPRS. Perbankan tersebut memiliki total aset sebesar Rp 317,79 Triliun dengan pertumbuhan 8,19 persen (yoy). Aset tersebut terdiri dari Bank Umum sebesar Rp315,45 Triliun dan BPR/BPRS sebesar Rp2,33 Triliun.

Sedangkan Dana pihak ketiga (DPK) terhimpun sebesar Rp295,79 Triliun dengan pertumbuhan 7,61 persen (yoy). Porsi simpanan bank umum terbesar terdapat pada Tabungan sebesar Rp134,66 Triliun dengan share 45,81 persen dari total DPK, diikuti dengan Deposito sebesar Rp 109,86 Triliun dengan share 37,37 persen, dan Giro sebesar Rp49,46 Triliun dengan share 16,82 persen.

“Pencapaian pertumbuhan kredit yang melebihi pertumbuhan sebelum pandemi COVID-19, diiringi dengan fungsi intermediasi yang membaik dengan profil risiko yang terjaga,” jelasnya.

Sementara itu kinerja bank umum yang berkantor pusat di Sumatera Utara, yaitu Bank Sumut dan Bank Mestika Dharma, secara konsolidasi mencatatkan kinerja dan pertumbuhan lebih tinggi dibanding capaian industri. Hal ini terlihat dari pertumbuhan aset sebesar 9,09 persen (yoy), pertumbuhan DPK sebesar 9,27 persen (yoy), dan pertumbuhan kredit yang cukup solid, yaitu sebesar 10,69 persen (yoy).

“Kinerja tersebut juga ditopang dengan profil risiko yang terjaga, tercermin dari rasio NPL gross 2,7 persen dan permodalan yang kuat, tercermin dari rasio CAR 26,88 persen,” tandasnya. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement