“Kayaknya ada paling enggak dua BPR yang akan dikasihkan ke kita yang berhasil kita selamatkan. Yang pertama nanti ada investor baru masuk. Yang kedua nanti pemiliknya dengan yang lain bisa berdamai sehingga permodalannya mereka bisa isi oleh mereka sendiri. Tapi itu kita berfungsi sebagai negotiator di tengahnya,” katanya.
Dengan tambahan satu BPR yang dicabut izinnya tahun ini, total jumlah yang telah ditutup sejak tahun lalu hingga saat ini mencapai 21 BPR.
“April (2025) cuma satu sampai April. Dua puluh itu yang tahun lalu. Dua puluh satu tahun lalu sampai sekarang 21,” ujar Purbaya.
LPS pun menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas sistem perbankan, khususnya dalam sektor BPR, termasuk dengan mengupayakan penyelamatan lembaga keuangan yang masih memiliki potensi untuk dipulihkan.
(Dhera Arizona)