"Jadi untuk guidance, sampai dengan akhir tahun ini kami masih optimis 9% sampai dengan 11%," imbuh Vivian.
Pertumbuhan kredit tersebut akan tetap BRI jaga secara hati-hati sehingga bank plat merah itu menargetkan NPL atau rasio kredit bermasalah itu di kisaran 2,8%-3%.
"Karena pada saat ini kami juga berhati-hati terutama terkait dengan kredit yang direstrukturisasi akibat Covid-19, tapi kami juga optimis sampai akhir tahun NPL BRI masih akan diantara 2,8%-3%," pungkasnya.
Perlu diketahui dari sisi pembiayaan, BRI Group berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75% yoy.
Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 15,07%, segmen konsumer tumbuh 5,27%, segmen korporasi tumbuh 3,76% serta segmen kecil & menengah tumbuh 2,71%.
(FRI)