"Kita covid 19, ini minta ampun susahnya, sebelum covid 19 ada perang dagang, Anata China dan Amerika, belum selesai covid muncul lagi perang Rusia - Ukraina, itu melahirkan ekonomi yang gelap, hati-hati, ekonomi tahun 2023 itu susah," lanjut Bahlil.
Pada tahun 2020 ketika terjadi pandemi covid 19, menurut Bahlil ekonomi Indonesia tumbuh negatif sebagai dampak dari adanya pembatasan mobilitas masyarakat.
Namun pada Kuartal III 2022 kemarin, ekonomi Indonesia sudah berhasil mencatatkan angka pertumbuhan sebesar 5,72% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Ini adalah Pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia, Indonesia menempati urutan pertama untuk negara-negara G20, siapa pelakunya, pelaku dari kontribusi pertumbuhan ekonomi 5,72% itu adalah UMKM, jadi UMKM ini luar biasa," sambungnya.
Menurut bahlil hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa kontribusi UMKM ini cukup kuat dalam menjaga kekokohan ekonomi Indonesia ditengah kondisi global saat ini."Dulu (1998) pengusaha besar, korporasi-korporasi besar, sebagian melarikan diri, bahkan mempailitkan diri, yang setia dan menjaga ekonomi Indonesia itu adalah UMKM," tandas dia.