IDXChannel – Dalam menaik turunkan suku bunga pinjaman, bank bukanlah pihak yang bertindak atau memutuskan besaran bunga sewenang-wenang mereka, melainkan ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi suku bunga tersebut.
Dilansir dari website DBS, Kamis (10/11/2022) secara umum suku bunga pinjaman merupakan suatu bentuk balas jasa yang diberikan dari kreditur pada bank yang menyediakannya layanan pinjaman.
Suku bunga juga bisa berarti besar persentase dari bunga yang diputuskan dari periode pinjaman.
Dengan demikian, bunga pinjaman bank merupakan harga yang wajib dibayar oleh nasabah bank jika ia memperoleh pinjaman.
Untuk penjelasan selengkapnya Yuk simak faktor yang mempengaruhi suku bunga pinjaman bank berikut ini.
1. Stok dana
Naik turunnya suku bunga pinjaman dipengaruhi oleh ketersediaan dana yang berasal dari jumlah peminjam dan penabung. Jika stok dana di bank sedikit namun jumlah peminjam meningkat, maka bank akan meningkatkan suku bunga simpanan agar menarik perhatian orang-orang sehingga mereka tertarik untuk menabung di bank tersebut.
Jika stok dana di bank banyak namun jumlah peminjam sedikit, maka bank akan menurunkan suku bunga simpanan agar menarik perhatian orang-orang sehingga mereka tertarik untuk meminjam di bank tersebut.
Intinya, naik turunnya besaran persentase bunga pinjaman bank dipengaruhi oleh stok dana yang tersedia dalam bank tersebut.
2. Kompetisi
Selain promosi, hal terpenting lainnya yang biasanya dilakukan oleh suatu bank dalam menaik turunkan suku bunga pinjaman yakni peka dengan apa yang sedang kompetitor tawarkan.
Ketika terdapat suatu kompetitor yang menawarkan besaran bunga pinjaman bank sekian persen dan berhasil menarik perhatian orang-orang untuk mengajukan pinjaman, maka bank akan menawarkan suku bunga yang lebih rendah.
3. Kebijakan Pemerintah
Besaran bunga pinjaman bank juga ditentukan oleh kebijakan pemerintah dalam kondisi tertentu. Biasanya kebijakan mereka bekisar pada penetapan ketentuan batas maksimal atau minimal bunga.
4. Pematokan laba
Laba merupakan keuntungan yang didapatkan bank dari adanya produk pinjaman. Jika bank mematok laba yang besar, maka besar bunga pinjaman bank pun besar. Jika laba yang dipatok kecil, maka bunga pinjaman tersebut juga kecil.
5. Durasi waktu peminjaman
Semakin lama durasi waktu suatu pinjaman, maka semakin besar pula besaran bunganya. Ini dikarenakan adanya potensi risiko di masa depan. Sebaliknya, semakin sebentar durasi pinjaman, maka semakin kecil pula besaran bunga pinjamannya.
6. Likuiditas jaminan
Tinggi rendahnya suatu bunga pinjaman bank dipengaruhi oleh likuiditas jaminan. Jadi, semakin mudah jaminan tersebut untuk dijual pada pihak ketiga, maka besaran bunga pinjaman akan semakin rendah. Ini berlaku sebaliknya.
Untuk jaminan likuid contohnya sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan dapat lebih gampang dicarikan ketimbang jaminan tanah.
7. Bonafiditas perusahaan
Suku bunga pinjaman yang akan diberikan biasanya juga bergantung pada bonafiditas perusahaan. Sebab, perusahaan yang memiliki reputasi baik memiliki risiko kredit macet yang relatif rendah. Hal ini berlaku sebaliknya.
8. Tingkat kompetitif produk
Produk yang kompetitif memiliki tingkat kelakuan yang tinggi. Semakin kompetitif suatu produk, maka semakin rendah bunga pinjaman bank yang akan diberikan, dan sebaliknya.
Penyebab hal tersebut dikarenakan bahwa semakin laku produk di pasaran, maka semakin terjamin tingkat pengembalian kreditnya.
9. Hubungan baik
Semakin loyal seorang nasabah pada suatu bank, maka semakin rendah suku bunga pinjaman yang akan diberikan. Hal ini disebabkan oleh penggolongan jenis nasabah yang dilakukan oleh bank. Biasanya, penggolongan tersebut terbagi atas nasabah primer atau utama dan nasabah sekunder atau biasa. Untuk menentukan golongan tersebut, bank biasanya mengukur loyalitas atau keaktifan nasabah pada bank.
10. Jaminan pihak ketiga
Pihak pemberi jaminan yang memiliki reputasi baik dalam pembayaran dan memiliki loyalitas tinggi pada bank biasanya mendapatkan suku bunga pinjaman yang rendah. Begitu pula sebaliknya.
Nah, ternyata ada 10 faktor yang dapat mempengaruhi suku bunga pinjaman.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan faktor tersebut berasal dari pihak luar seperti perintah, peminjam, perusahaan, dan pihak ketiga.
Maka dari itu, bisa kita pahami bahwa besaran bunga bank bukanlah ditentukan oleh keputusan sepihak oleh bank saja melainkan dari faktor lainnya.
(Penulis Hafiz Habibie magang)
(SAN)