"Dolar AS tetap perkasa, sekarang (indeks USD) 105,5, mata uang dunia seluruhnya mengalami pelemahan. Seluruh negara, termasuk Indonesia perlu memperkuat ketahanan dalam negeri atas kondisi global ini agar ekonomi kita tetap stabil dan tetap tumbuh," ujar Perry.
Bersyukur, kata Perry, ekonomi Indonesia masih tumbuh relatif baik sebesar 5,11 persen di kuartal I-2024.
"Dilihat dari indikator indeks keyakinan konsumen, indeks penjualan riil, dan PMI, kami melihat ekonomi kita di tahun ini akan terus tumbuh sekira 4,7 persen sampai 5,5 persen. Perkiraan kami pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,1 persen tahun ini. Cukup baik dibanding negara lain," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama menjelaskan, aliran modal asing mengalami tekanan sangat tinggi terutama pada Maret dan April 2024, karena market mengalami kekecewaan akibat adanya ekspektasi pemotongan FFR lebih dari satu kali, di mana harapan pasar sebelumnya 3-4 kali di 2024.