“Milenial dan Gen Z di Indonesia sudah masuk usia produktif bekerja. Mereka punya income dan mereka juga punya spending power. Bagi bank mereka adalah pasar yang besar dan menjanjikan, sehingga bank yang punya produk menyasar segmen ini bisa lebih kompetitif dari sisi funding,” kata analis Phillip Sekuritas, Edo Ardiansyah.
Menurutnya, aspek kultural dan gaya hidup juga perlu diperhatikan dalam hal pengembangan produk. Salah satu contohnya adalah eratnya budaya Korea dengan Milenial dan Gen Z melalui selera musik (K-Pop) dan drama korea (Drakor). Bank-bank asal Negeri Ginseng dinilai memiliki keunggulan dalam hal ini karena asosiasinya dengan Korea.
“Lifestyle memang senantiasa berubah. Namun kalau dilihat tren-nya, Milenial dan Gen Z ini punya kelekatan yang tinggi dengan budaya Korea dari dulu sampai sekarang. Pangsa pasarnya sangat besar dan terus bertumbuh untuk populasi Indonesia. Tidak hanya besar tetapi mereka juga sangat loyal,” ujar Edo.
Sebagai gambaran, jumlah penggemar K-Pop di seluruh dunia diperkirakan mencapai lebih dari 156 juta. Indonesia masuk top-3 negara dengan penggemar K-Pop terbanyak di dunia setelah Jepang dan Amerika Serikat (AS).
Melansir Korea.net, Indonesia menempati posisi ketiga dengan basis penggemar K-Pop dengan total mencapai 7,4 miliar streaming. Melihat hal ini, bank-bank Korea yang beroperasi di Indonesia secara posisi sudah relevan dengan pasar Indonesia.