Tauhid mengatakan, momentum ini dapat dijadikan sebagai waktu bagi startup untuk berbenah dan melakukan efisiensi, khususnya pada aspek yang berkaitan dengan manajemen perusahaan. Startup juga bisa fokus untuk mengembangkan produk yang ditawarkan dan berfokus untuk bisa mempertahankan bisnisnya.
“Ini menjadi pukulan telak. Kita melihat banyak yang kapitalisasi, valuasi dan asetnya besar sekali, tapi secara kondisi riilnya rapuh. Saya rasa mereka jangan fokus untuk pertumbuhan yang cepat dalam waktu singkat, yang paling penting itu bagaimana bisa bertahan,” imbuhnya.
Tauhid menambahkan, momentum ini juga bisa digunakan oleh pemerintah untuk mulai memberikan fasilitas pendanaan dalam negeri khusus untuk startup melalui bank - bank badan usaha milik negara (BUMN). Pemerintah mulai bisa menyeleksi startup yang masih kesulitan dalam pendanaan namun memiliki potensi dan kinerja yang mumpuni.
“Selain itu, ini juga bisa dijadikan momen bagi startup untuk mulai melantai di bursa, khususnya bagi startup yang besar - besar. Banyak potensi yang bagus, tapi sumber pendanaannya belum ke publik,” pungkasnya.
(WHY)