Di lain pihak, sejumlah negara juga mulai menerapkan kebijakan proteksionisme guna mengamankan kepentingan domestiknya masing-masing. Kebijakan ini terutama dilakukan dalam hal pasokan pangan, seiring makin terbatasnya pasokan bahan makanan dan energi akibat konflik Rusia-Ukraina.
"Kondisi ini menahan perbaikan gangguan rantai pasokan global. Plus, guna menekan potensi inflasi di negara masing-masing, sejumlah bank sentral juga menerapkan pengetatan kebijakan moneter secara agresif, sehingga menahan pemulihan ekonomi global, sekaligus meningkatkan risiko stagflasi," tukas Perry. (TSA)