"Di Januari 2022 deposito valas capai USD21,42 Miliar di bulan Juni 2022 USD19,94 miliar sedangkan giro di bulan Januari 2022 mencapai USD36,48 Milar di bulan Juni 2022 mencapai USD37,55 miliar," paparnya.
Dia menilai bahwa ini menggambarkan ekonomi yang sedang berekspansif, orang-orang yang tadinya menyimpan uang di bank dan hanya terima bunga saja, mereka mulai melihat ada bisnis, sehingga uangnya dipindahkan ke giro karena mereka siap-siap untuk membelanjakan.
"Ini justru sinyal yang memperkuat bahwa ekonomi kita akan tumbuh terus ke depan dalam waktu dekat. Sinyalnya bukan negatif, justru sinyalnya positif setelah kami pelajari," pungkasnya.
Faktor yang terakhir yaitu agar tidak memberi insentif deposan valas ritel, yang tadinya uangnya di rupiah pindah ke dolar valas.
"Kalau kami naikkan tiba-tiba justru bisa memicu orang untuk pindah," imbuhnya.
(NDA)