Dia menambahkan, pada program pensiun wajib yang terdiri dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan, serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun, ASN, TNI, dan POLRI, OJK mencatat total aset mencapai Rp1.060,98 triliun atau tumbuh sebesar 9,98 persen.
Lebih lanjut Agusman memaparkan, aset industri asuransi di April 2024 mencapai Rp1.121,69 triliun atau naik 1,44% secara tahunan dari posisi yang sama di tahun sebelumnya, yaitu Rp1.105,75 triliun.
Sementara dari sisi asuransi komersil, total aset mencapai Rp903,18 triliun atau naik 2,10 persen.
Adapun kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi mencapai Rp112,75 triliun, atau naik 11,25%.
Angka tersebut terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 3,98% dengan nilai sebesar Rp59,97 triliun, serta premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 16,99% dengan nilai sebesar Rp52,78 triliun.
"Secara umum permodalan di industri asuransi komersil tetap solid, dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebesar 429,76% dan 325,62%, jauh di atas threshold sebesar 120%," katanya.
(NIY)