"Perbankan ini adalah salah satu sektor yang sangat mengedepankan trust," kata dia.
"Nah, dengan perkembangan teknologi sekarang ini di mana ancaman sibernya juga sangat meningkat, tentunya sektor perbankan menjadi penting untuk bisa mengantisipasi semua ancaman yang terjadi di ruang siber. Jadi perbankan memang harus siap dengan tim tanggap insiden siber ini," imbuhnya.
Workshop kali ini, fokus pada pengelolaan dan pengenalan insiden siber. Acara ini rutin diselenggarakan oleh BSSN setiap tahun. Pihaknya memrioritaskan bisa diikuti kalangan perbankan terutama yang sudah mendaftarkan tim tanggap insiden siber ke BSSN.
"Tujuan kami adalah meningkatkan kolaborasi dengan seluruh stakeholders seperti perbankan. Melalui workshop ini diharapkan meningkatnya kemampuan mereka dalam menangani dan mengelola insiden sekiranya terjadi di organisasi masing-masing," tutur dia.
Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Bank Papua Andreas Didik Wijayanta mengatakan, pembentukan tim CSIRT ini adalah tuntutan pemenuhan kepatuhan kepada regulasi sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah.