IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mencatat, QRIS telah menjangkau 57 juta pengguna hingga semester I-2025 dan 39,3 juta merchant di mana sekitar 93,16 persen adalah UMKM.
Adapun transaksinya mencapai 6,05 miliar transaksi dengan nilai Rp579 triliun. Demikian diungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta dalam kick off QRIS Jelajah Indonesia 2025 bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta (4/8).
Dia melanjutkan, pesatnya digitalisasi juga harus berjalan selaras dengan budaya dan pariwisata sebagai identitas bangsa Indonesia.
“Melalui semangat budaya dan inovasi, kami berharap digitalisasi sistem pembayaran dapat terus diperluas secara berkelanjutan ke seluruh pelosok negeri, sekaligus mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis Senin (4/8/2025).
Maka dari itu, Bank Indonesia kembali menyelenggarakan QRIS Jelajah Indonesia yang memadukan upaya pengembangan ekosistem pembayaran digital dengan dukungan wisata budaya Indonesia.
Kampanye ini merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk berwisata sekaligus bertransaksi dengan instrumen keuangan digital.
"Kegiatan ini diharapkan makin mendorong digitalisasi sebagai basis memperkuat inklusi dan memajukan UMKM. QRIS telah mencatat perkembangan yang cukup baik dalam mendukung ekonomi-keuangan digital nasional," ujar dia.
Bank Indonesia senantiasa mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk terus bersinergi dalam menyukseskan QRIS Jelajah Indonesia tahun 2025.
Oleh karena itu, kompetisi QRIS Jelajah Indonesia 2025 akan diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia, di 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) Bank Indonesia dan tingkat wilayah.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menambahkan, Pemerintah DIY terus berkomitmen dalam membangun ekosistem perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.
“Di tengah perkembangan digitalisasi dan teknologi, pentingnya menjaga harmoni agar tetap elok di era digital melalui pemanfaatan teknologi yang digunakan tidak semata untuk pertumbuhan ekonomi tetapi juga untuk pemerataan dan kebermanfaatan bersama," kata Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Komitmen ini juga ditunjukkan dengan hadirnya Walikota/Bupati se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DIY, Penyedia Jasa Sistem Pembayaran, Public Transport Operator, serta asosiasi dan pelaku usaha di DIY pada acara tersebut.
Bersamaan dengan kegiatan tersebut juga dilaksanakan peluncuran QRIS Tanpa Pindai (QRIS TAP) sektor transportasi DIY. QRIS TAP merupakan metode pembayaran berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang dirancang untuk memberi alternatif cara pembayaran bagi kebutuhan transaksi massal yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH) seperti di sektor transportasi.
Implementasi QRIS TAP juga menandai langkah integratif antara sistem pembayaran digital dan layanan transportasi publik untuk mendukung sektor pariwisata. Inovasi ini menjadi bagian penting dari upaya transformasi digital nasional yang berorientasi pada pelayanan publik di sektor strategis.
(kunthi fahmar sandy)