"Dan ini kami lakukan secara berkelanjutan dan likuiditas BNI dapat terjaga dengan sehat untuk memenuhi kebutuhan ekspansi kredit," ujarnya.
Kemudian dari sisi suku bunga kredit, penyesuaian memang akan dilakukan. Namun, perseroan memastikan hal ini akan dijalankan secara selektif dengan memperhatikan kondisi dari masing-masing nasabah, loyalitas nasabah yang tercermin dari transaksi di BNI dan selalu memperhatikan kondisi pasar.
"Kami juga secara proaktif membantu pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan kredit dan ekonomi, kami pun masih optimis menjaga net interest margin sesuai target di tingkat margin yang optimal bagi shareholder," pungkas Novita.
Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan, di tengah naiknya risiko ekonomi global, BNI mengambil langkah kehati-hatian (prudent) dengan membangun likuiditas yang kuat. Hingga September 2023, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 9,1% YoY, mencapai Rp747,6 triliun.