- Mempunyai desain dan warna cover (tampak depan kartu) yang lebih elegan. Terutama untuk kartu berlevel tinggi seperti gold atau platinum. Namun kartu debit terlihat biasa saja, meskipun itu berlevel tinggi (meskipun tidak semua).
- Memiliki tampilan huruf cetak timbul (emboss), untuk nama pemegang kartu beserta tanggal kadaluarsa. Sedangkan kartu debit, hanya merupakan cetakan biasa (meskipun tidak semua)
- Kartu kredit umumnya terdapat nama pemegang kartu di bagian depan. Di dalam kartu debit yang instan, mungkin tidak selalu dicetak. Jika ingin, mungkin nasabah harus melakukan permintaan kepada pihak bank terlebih dahulu.
- Terdapat chip pada kartu kredit. Tetapi, khususnya di Indonesia, saat ini rata-rata sudah lebih dahulu mempunyai teknologi chip (EMV) daripada kartu debit. Tapi, sesuai target BI rata-rata bank di Indonesia, juga sudah mulai melakukan migrasi bertahap dari pita magnetic ke chip (NSICCS), pada kartu debit.
- Memiliki logo atau prinsipal, termasuk jenis atau level kartu seperti Visa/Mastercard. Contohnya, pada bank BCA, di mana ia memiliki perbedaan secara prinsipil untuk kartu kredit dan debitnya. Antara lain, kartu debit BCA hanya menggunakan jaringan debit lokal, seperti Debit BCA maupun internasional seperti Maestro. Selain itu, ia tidak menggunakan jaringan atau logo pemrosesan kartu kredit seperti Visa/Mastercard, seperti kartu debit bank lainnya.
2. Limit Penggunaan
Seperti diketahui perbedaan keduanya terlihat dari limit penggunaan. Bila kartu debit memiliki transaksi maksimal per hari sesuai dengan kartunya serta isi saldonya. Disini, Anda juga bisa menentukan limit transaksi dengan mendatangi bank.
Namun untuk kartu kredit, limit pembayaran berlaku bulanan. Nominalnya pun berbeda-beda, tergantung jenis kartu dan kebijakan bank yang memberikan kartu kredit tersebut. Rentang nominalnya antara Rp3 juta hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
3. Biaya Transaksi
Dari segi biaya keduanya jelas memiliki perbedaan. Ketika menggunakan kartu debit, biaya transaksi bisa dibilang sangat murah. Contohnya, jika melakukan transfer uang ke bank lain melalui ATM, biaya yang perlu dibayar tiap transaksi hanya Rp6.500 saja.
Selain itu, ada juga beberapa biaya yang perlu dibayarkan, seperti biaya administrasi saldo rata-rata bulanan, biaya penarikan di ATM berbeda, biaya penggantian kartu rusak atau hilang, dan biaya penutupan rekening.
Sementara untuk kartu kredit, ada sejumlah biaya yang perlu dibayar oleh pengguna, antara lain biaya administrasi tahunan, biaya materai, biaya keterlambatan, biaya bunga, biaya kelebihan pemakaian (over limit), biaya tarik tunai, biaya konversi mata uang asing, biaya salinan dan cetak tagihan bulanan, biaya penggantian kartu hilang atau rusak, biaya pembatalan cicilan, biaya pengembalian cek atau giro, biaya tagihan auto-payment, biaya tukar reward points, biaya notifikasi dan biaya administrasi lainnya seperti penutupan kartu kredit.