Kharim menyebutkan, kenaikan perolehan DPK ini terjadi seiring dengan struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK menjadi 63%.
Kinerja positif juga ditunjukan dalam penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 234% secara yoy menjadi Rp7,3 triliun pada akhir semester I-2022. Secara ytd, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah meningkat Rp1,9 triliun atau tumbuh 35% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp5,4 triliun.
"Peningkatan CASA berhasil menjaga beban bunga dan beban syariah tetap rendah, yakni Rp 64 miliar pada kuartal II-2022. Sementara itu, pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago meningkat 340% menjadi Rp705 miliar pada kuartal II-2022. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp641 miliar atau tumbuh 361% secara yoy," terangnya.
Sementara itu untuk laba bersih setelah pajak hingga kuartal II-2022 sebesar Rp 29 miliar. Berbanding terbalik dengan kuartal II-2021 yang masih mencatatkan rugi.