IDXChannel - Beberapa miliarder dunia jatuh miskin ini sangat tak disangka-sangka. Mereka kehilangan hartanya hingga nyaris disebut miskin.
Tentunya apa yang terjadi tidak lepas dari pandemi Covid-19 berkepanjangan. Harta mereka kemudian terkuras karena harus mempertahankan perusahaannya yang kala itu alami penurunan pemasukan.
Lantas bagaimana mereka menghadapi resesi 2023? Siapa sajakah miliarder dunia jatuh miskin? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber tepercaya.
Miliarder Dunia Jatuh Miskin
Ancaman resesi sendiri saat ini kian nyata. Setelah pandemi Covid-19 di tahun 2020-2022, kini invasi Rusia ke Ukraina menambah daftar panjang krisis, bisa kah mantan orang terkaya ini kembali menduduki posisi teratas.
Untuk lebih mengetahui siapa saja miliarder dunia jatuh miskin? Yuk intip rinciannya yang dilansir dari Forbes.
1. Colin Zheng Huang - Pinduoduo
Aturan baru pemerintah China yang keras jelas merugikan Huang, pendiri platform e-commerce Pinduoduo harus kehilangan 64% kekayaannya tahun 2021 karena saham Pinduoduo turun drastis.
Selain itu, ia juga tersandung akibat penyelidikan antitrust pemerintah China yang mengancam raksasa internet China. Meski telah berumur enam tahun, nyata kerugian terus terjadi, Huang yang kala itu sebagai ketua terpaksa mengundurkan diri.
Imbasnya, saham perusahaan turun 21% setelah meleset dari ekspektasi pendapatan kuartalan per November. Tercatat kekayaan Huang turun USD40,2 miliar, dengan kekayaan bersih terkini USD22,4 miliar.
2. Jack Ma - Alibaba
Sempat menduduki posisi puncak orang terkaya di dunia tidak membuat Jack Ma aman. Bahkan Resesi yang terjadi membuat dirinya harus 'jatuh miskin' setelah pemerintah China mengeluarkan regulator dimana tindakan keras terhadap perusahaannya. Regulator China pertama kali membatalkan IPO yang direncanakan oleh Ant Group senilai USD35 miliar pada November 2020.
Selain itu, China juga mengincar Alibaba, raksasa e-commerce yang didirikan oleh Ma, dikenai denda USD2,8 miliar pada April lantaran tuduhan melanggar aturan anti-monopoli, dan ini menjadi hukuman antimonopoli tertinggi yang pernah diterapkan di China. Kapitalisasi pasar Alibaba turun lebih dari 46% sepanjang tahun ini, membabat USD37 miliar dari kekayaannya yang turun 37%.
Kini harta Ma turun USD21,4 miliar, dengan kekayaan bersih terkini USD37 miliar.
3. Hui Ka Yan - Evergrande
Miliarder China ini terus alami keterpurukan dalam dua tahun berturut-turut setelah perusahaan real estate, Evergrande Group, yang didirikannya gagal membayar utang kepada investor global untuk pertama kalinya pada Desember.
Selain itu, pada 15 Desember diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong. Sahamnya merosot dengan nilai yang setara dengan USD0,19 per saham.
Meski demikian, Hui terus berjuang menjaga perusahaan tetap hidup dengan menyuntikkan USD1 miliar dari kekayaan pribadinya. Akibatnya kini dirinya berada di bawah tekanan baru untuk mempercepat restrukturisasi kewajiban Evergrande senilai USD300 miliar, sebab ada kekhawatiran potensi krisis utang yang lebih besar di pasar real estat China.
Forbes kemudian mencatat bila Harta Hui turun USD18 miliar, dengan kekayaan bersih terkini USD9,1 miliar.
4. Zhang Yong - Haidilailo
Pendiri dan ketua Haidilao ini diketahui memiliki jaringan restoran hotpot terbesar di China, yang juga memiliki lokasi di seluruh dunia.
Sebelum pandemi Covid-19, Zhang berekspansi dengan membuka restorannya di 1.600 tempat. Sayang upaya itu kemudian sia-sia setelah Covid-19 menyebar di China.
Akibatnya perusahaan merugi dan mengumumkan penangguhan dan menutup 300 toko pada akhir tahun pada November 2020. Bersamaan saham perusahaan kemudian turun 71% di tahun 2021. Imbasnya Zhang, hanya memiliki kekayaan USD23 miliar pada April 2021 atau 68% lebih miskin dari sebelumnya.
Seiring dengan bertambahnya waktu dan krisis yang terjadi, harta Zhang makin menurun sebesar USD15,9 miliar dengan menyisakan USD7,6 miliar.
10 Miliarder Dunia Jatuh Miskin, Ada Mantan Orang Terkaya di Bumi. (FOTO: MNC Media)
5. Tadashi Yanai - Uniqlo
Masih dalam derita pandemi, miliarder dunia jatuh miskin selanjutnya adalah Tadashi Yanai yang harus rela kehilangan sepertiga dari kekayaannya tahun 2021.
Kala itu, kerajaan pakaiannya yang berbasis di Tokyo, Fast Retailing, pemilik merek populer Uniqlo and Theory, alami penurunan sekitar 34%.
Sekalipun demikian, untuk pendapatan tahun ini alami pertumbuhan 6 persen pada Agustus 2021 dan laba sebelum pajak melonjak lebih dari 70% dari tahun 2020.
Tentunya ini tidak lepas dari sulitnya pasokan dari pabriknya di Vietnam terhambat. Ia juga harus mengalami masalah dengan fasilitas pemasoknya di Myanmar pasca terjadinya kudeta militer, serta klaim pelanggaran hak asasi manusia atas tuduhan mengandalkan kerja paksa minoritas di wilayah Xinjiang China, yang kemudian dibantah perusahaan.
Kini kekayaan Yanai turun USD14 miliar, dengan kekayaan bersih terkini USD30.4 miliar.
6. Lei Jun - Xiaomi
Kesulitan memasok chip global dan pandemi membuat kekayaan Lei harus mengalami penurunan hingga setengahnya pada tahun lalu ini. Upaya menghindari pengawasan peraturan nyatanya tak mampu membuat perusahaan merugi.
Selain itu, Xiaomi juga harus bertahan melawan persaingan ketat yang menyusutkan pangsa pasarnya. Dalam laporan keuangan laju pertumbuhan perusahaan menjadi paling lambat sejak awal 2020 dalam pendapatan kuartal ketiga pada November yang diproyeksikan akan berlanjut hingga 2022.
Kini Harta Lei turun USD 14 miliar, dengan kekayaan bersih terkini USD16,3 miliar.
7. Masayoshi Son - Softbank
Tidak hanya di China, imbas dari resesi juga dirasakan oleh Softbank Group. Pemilik raksasa investasi, Masayoshi Son harus merugi usai investasinya di Alibaba hingga aplikasi ride-hailing Didi Global merugi.
Penyebab utamanya karena serangan dari pemerintah China terhadap perusahaan-perusahaan ini, kondisi ini diperburuk dengan anjloknya nilai beberapa IPO Softbank, menyebabkan kerugian mencapai USD7,3 miliar untuk Dana Visi Softbank dalam tiga bulan yang berakhir pada 30 September. Saham yang merosot telah menguras 35% dari kekayaan Son.
Forbes kemudian mencatat kekayaan Son turun USD13,6 miliar dan kini memiliki kekayaan bersih terkini USD25,1 miliar.
8. Daniel Gilbert - Rocket Companies
Gejolak harga saham di tahun 2021 berimbas pada perusahaan hipotek Rocket Companies milik Gilbert. Sempat masuk daftar 10 orang terkaya di dunia dengan kekayaan yang melonjak sebanyak USD80 miliar.
Namun saham pemberi pinjaman online telah turun 62% sejak puncaknya pada Desember 2021 lalu. Ini membuat pendapatan dan keuntungan, ketika pembiaran kembali hipotek melonjak.
Sejauh ini, Rocket melaporkan laba bersih USD1,4 miliar dengan pendapatan USD3,1 miliar dari Juli hingga September tahun ini, dibandingkan dengan laba bersih USD3 miliar dan pendapatan USD4,6 miliar selama periode yang sama tahun 2020.
Forbes mencatat bila harta Gilbert turun USD13,2 miliar, dengan kekayaan bersih terkini USD29,6 miliar.
9. Zhang Bangxin - TAL Education
Pendiri dan ketua perusahaan layanan pendidikan TAL Education, Zhang Bangxin diketahui menjadi target pemerintah yang meningkatkan serangannya terhadap perusahaan bimbingan belajar setelah jam sekolah tahun ini.
Pemerintah menganggap industri yang berkembang pesat selama pandemi itu telah memberikan terlalu banyak tekanan pada anak-anak dan orang tua.
Saham perusahaan seperti TAL Education anjlok ketika regulator meluncurkan aturan baru yang ketat, termasuk larangan meningkatkan modal dari investor luar negeri dan melalui daftar publik dan persyaratan bagi perusahaan bimbingan belajar yang mengajar mata pelajaran sekolah untuk mendaftar sebagai organisasi nirlaba. Akibatnya kekayaan bersih Zhang turun hingga 90%.
Forbes sendiri menyebutkan bila Zhang turun USD11,3 miliar, dengan kekayaan bersih terkini USD1,2 miliar.
10. Zhong Huijuan - Hansoh Pharmaceutical
Terakhir miliarder dunia jatuh miskin yaitu Zhong Huijuan. Ia merupakan pendiri, ketua sekaligus CEO dari produsen obat Cina Hansoh Pharmaceutical.
Ia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia setelah membimbing perusahaan melalui IPO 2019, setelah itu sahamnya naik lebih dari 130%.
Namun tahun ini sahamnya telah jatuh lebih dari 50% pada tahun 2021 dan sekarang di bawah harga pencatatan IPO HK$ 14,26 (USD1,82) per saham. Akibatnya, kekayaan Zhong turun 51% tahun ini. Dia menikah dengan miliarder China Sun Piaoyang, yang menjalankan perusahaan farmasi Jiangsu.
Tercatat harta Zhong turun USD10,4 miliar, dengan kekayaan bersih terkini USD10 miliar.
Itulah miliarder dunia jatuh miskin yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.