Maka dari itu, Temmy mengatakan pihaknya tidak yakin jika porsi kredit perbankan ke UMKM sebesar 30 persen. Namun hal itu dapat didukung melalui pembiayaan klaster, aggregator, dan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
"Target porsi kredit perbankan ke UMKM sebesar 30 persen kami juga tidak yakin bisa tercapai. Sampai saat ini baru sekitar 19,6 persen. Maka, ada pekerjaan rumah yang belum selesai," kata Temmy.
(NIA DEVIYANA)