Salah satu BUMN yang dinilai memiliki tata kelola yang buruk adalah Garuda Indonesia.
Petinggi yang Tidak Kompeten
Hal ini pernah disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, ia mengatakan bahwa salah satu faktor yang berkontribusi pada kerugian BUMN adalah pemimpin perusahaan yang kurang berkompetensi dalam manajemen bisnis. Contohnya, tidak mampu membuat perencanaan bisnis yang baik.
Salah Investasi
Badan Pemeriksa Keuangan pernah mengungkapkan bahwa salah satu faktor penyebab kerugian BUMN adalah salah investasi. Terdapat BUMN yang menggelontorkan dana besar untuk investasi yang percuma.
Investasi itu dilakukan tanpa kajian, sehingga bukannya untung malah merugi. Umumnya dana itu diinvestasikan pada portofolio keuangan seperti reksadana dan saham. Jiwasraya adalah contoh BUMN yang merugi akibat salah investasi.
Pembayaran PSO yang Mandeg
BUMN diberi kewajiban untuk melakukan public service obligation (PSO). BUMN diharuskan untuk menyediakan layanan umum untuk masyarakat di berbagai sektor. Misi ini dibebankan kepada BUMN sesuai UU No. 19/2003 tentang BUMN pasal 66.