Dia menerangkan, penggunaan biomassa untuk program ini ditargetkan mencapai 1,08 juta ton pada akhir 2023. Penggunaan biomassa ini akan terus ditingkatkan hingga mencapai 10,2 juta ton pada 2025.
Selain itu, kata Darmawan, penerapan co-firing ditargetkan mampu menghasilkan listrik hijau hingga 942 ribu MWh pada akhir 2023.
Darmawan optimistis dekarbonisasi sebesar 954 ribu ton CO2 pada tahun 2023 bisa tercapai. Apalagi, PLN juga telah merancang peta jalan nasional program co-firing hingga tahun 2025 mendatang.
“Ke depan PLN akan lebih trengginas lagi mengimplementasikan program co-firing dari 41 PLTU yang sudah terealisasi ke PLTU lainnya sehingga secara bertahap target 52 PLTU di 2025 nanti bisa tercapai dan terus menyumbang kontribusi peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT),” ucapnya.