Sobhur mengatakan, kebetulan tahun ini, HIMKI memiliki proyeksi kenaikan di angka 8-9 persen sudah sangat bagus. Karena sebetulnya situasi global memang masih sulit untuk mendukung perkembangan ekspor.
Kendati demikian, HIMKI melihat ada peluang yang akan mereka jajaki. Di antaranya seperti amazing market di Timur Tengah, India, Afrika Selatan dan negara-negara yang menurut hitungan mereka pasar masih sangat terbuka.
"Kami tidak mengatakan terlambat, tetapi adalah satu kemungkinan yang dapat kami arahkan ke pasar seperti saat ini. Kemudian yang kedua adalah tetap dijaga pasar dalam negeri," terangnya.
Sementara itu, Direktur Industri Kecil Menengah Kimia, Sandang dan Aneka Kerajinan Kemenperin, Yudi Sabaryadi mengungkapkan, ekonomi global telah berkembang dengan sangat dinamis dan menciptakan tantangan yang besar bagi para pengusaha.
Terlebih di tengah pertumbuhan ekonomi global yang tidak menentu, ternyata beberapa negara Asia, seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia mengalami tren pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Di Indonesia, naik pada kuartal pertama hingga kuartal keempat di 2022.