"Itu juga sangat terpengaruh dari demand ke kami di industri dalam negeri. Karena itu, sebenarnya ketika aturan hanya berbicara pada HS code, ini tidak menyentuh pada aspek-aspek lain. Ini yang mungkin akan mempengaruhi gap antara di ritel dan kami di industri dalam negeri," ungkapnya.
Kendati begitu, aturan pelarangan terbatas impor bahan baku kemungkinan belum sampai berpengaruh terhadap produk akhir berupa sepatu.
"Tapi kemampuan kami untuk mensuplai demand dalam negeri kita sendiri, itu yang masih terganggu dengan semakin sulitnya pengaturan impor, terutama untuk bahan baku," papar Firman.
Kendala lainnya, produsen sepatu juga kesulitan mengembangkan inovasi untuk menciptakan produk baru. Pasalnya, aturan bersangkutan pun masih membatasi impor produk percontohan.
"Bahkan untuk sampel saja juga impornya susah. Padahal sampel yang kita kirim paling berapa biji, berapa pasang sepatu, dan itu akan kita bedah dalam industri kita, dan tidak mungkin kita jual lagi," tutur Firman.
(FAY)