sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ada Opsi DJP dan Bea Cukai Pisah dari Kemenkeu, Begini Untung Ruginya

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
23/03/2024 14:23 WIB
DJP dan Bea Cukai diisukan akan dipisah dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Rencana tersebut memiliki dampak menguntungkan dan merugikan ke depannya.
Ada Opsi DJP dan Bea Cukai Pisah dari Kemenkeu, Begini Untung Ruginya. (Foto: MNC Media)
Ada Opsi DJP dan Bea Cukai Pisah dari Kemenkeu, Begini Untung Ruginya. (Foto: MNC Media)

Namun demikian, strategi pemisahan DJP dan Bea Cukai juga tidak luput dari kelemahan, misalnya proses pemisahan waktu yang tidak sebentar dan tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk mewujudkannya.

"Ego sektoral di Kemenkeu juga penting dilihat. Ibaratnya kalau DJP-bea cukai keluar dari Kemenkeu maka hilang sebagian wewenang menteri keuangan. Padahal soal rancangan APBN dirumuskan bersama dirjen dan lembaga di bawah kendali Menkeu," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai dampak positifnya dari pemisahan DJP dan Bea Cukai juga bisa membuat kinerja kedua institusi tersebut menjadi lebih luas dan lebih fokus untuk menarik pajak ke masyarakat dan pelaku usaha.

"Menurut saya kalau harus dipisahkan, keuntungannya mesti jadi fokus, kantor  pajak mengumpulkan pajak dari masyarakat dan pelaku usaha untuk meningkatkan tax ratio, dan kementerian keuangan untuk urusan yang lain," tambah Faisal.

Meski demikian, Faisal justru menilai ada sedikit kekhawatiran apabila penghimpun pajak masyarakat itu diberikan kewenangan yang lebih luas. Khawatir lembaga tersebut justru menjadi tidak kreatif dana menaikkan target pajak yang lebih tinggi, misalnya hanya menaikkan pajak masyarakat saja.

"Upaya kantor pajak juga jangan seperti berburu di kebun binatang, jangan dengan target yang lebih tinggi itu, lantas jadi tidak kreatif, misalnya malah membebani masyarakat, pelaku usaha, dengan menaikkan PPN. Jadi harus bisa lebih inovasi, mencari objek pajak yang selama ini belum maksimal digali," katanya.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement