"Jadi pabrik pupuk ini dibangun tidak hanya untuk konsumsi orang Fakfak, tapi orang Fakfak memberikan kontribusi pembangunan pupuknya kepada dunia, khususnya Australia, PNG, Filipina dan sebagian kawasan Republik Indonesia," sambungnya.
Selain itu, pembangunan pabrik pupuk tersebut juga diharapkan memberikan multiplier effect untuk masyarakat di kawasan pabrik tersebut.
"Ini bayangkan multiplier effect ekonominya, lapangan pekerjaan perputaran uang, PAD, mamak-mamak yang jual ikan dan sayur, itu akan dampaknya semua ke situ," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi, mengatakan proses pekerjaan awal pembangunan pabrik baru di Fakfak bakal dimulai pada akhir 2023. Jika semuanya berjalan dengan lancar, maka pembangunan pabrik ini akan mengantarkan industri pupuk nasional menjadi yang terbesar di Asia Pasifik.
"Ini juga yang menjadi cita-cita PKT sebagai penyokong ketahanan pangan nasional sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah global,” tuturnya.
(FRI)