sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

ADB Dukung Penerbitan Perdana Obligasi dan Sukuk Sosial oleh Indonesia

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
09/01/2024 21:09 WIB
Asian Development Bank (ADB) memberikan dukungannya bagi penerbitan perdana obligasi dan sukuk sosial oleh Indonesia.
ADB Dukung Penerbitan Perdana Obligasi dan Sukuk Sosial oleh Indonesia. (Foto: MNC Media)
ADB Dukung Penerbitan Perdana Obligasi dan Sukuk Sosial oleh Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Asian Development Bank (ADB) memberikan dukungannya bagi penerbitan perdana obligasi dan sukuk sosial oleh Indonesia. Lembaga keuangan internasional tersebut berkomitmen mendorong pembangunan inklusif di Indonesia.

Badan usaha milik negara PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder, berhasil menghimpun Rp500 miliar melalui obligasi sosial danRp 200 miliar melalui sukuk sosial pada 22 Desember 2023. 

Kedua instrumen ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 27 Desember 2023. Langkah ini adalah bagian dari program penerbitan yang akan memungkinkan PT SMF menggalang dana lebih dari Rp8 triliun dari penerbitan obligasi dan Rp1,5 triliun dari penerbitan sukuk di masa mendatang untuk membiayai proyek-proyek baru dan yang sudah ada dengan hasil sosial yang positif, seperti perumahan berharga terjangkau.

Instrumen tersebut diterbitkan berdasarkan Prinsip-Prinsip Obligasi Sosial (Social Bond Principles) dari Asosiasi Pasar Modal Internasional (International Capital Market Association) dan Standar Obligasi Sosial (Social Bond Standards) dari Forum Pasar Modal ASEAN (ASEAN Capital Markets Forum). Tonggak penanda penting ini juga merupakan penerbitan pertama obligasi dan sukuk sosial yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk obligasi dan sukuk yang berkaitan dengan keberlanjutan. 

“Dana yang diperoleh dari penerbitan ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan perumahan dan permukiman di Indonesia guna meningkatkan kepemilikan rumah dan ketersediaan proyek perumahan yang terjangkau bagi warga berpenghasilan rendah,” jelas Ananta Wiyogo, Presiden Direktur PT SMF, dalam siaran pers pada Senin (8/1/2024).

“Sebagai Badan Usaha Milik Negara, kami berharap transaksi rintisan kami di bawah peraturan baru akan berkontribusi besar bagi pengembangan pasar obligasi berkelanjutan di Indonesia," lanjutnya.

ADB memberikan bantuan teknis untuk mendukung pengembangan kerangka obligasi, peningkatan kapasitas, dan kajian eksternal melalui Fasilitas Katalis Pembiayaan Hijau ASEAN (ACGF/ASEAN Catalytic Green Finance Facility) dan Prakarsa Pasar Obligasi Asia (ABMI/Asian Bond Market Initiative).

“Transaksi inovatif ini memperlihatkan komitmen ADB untuk mempromosikan pembangunan sosial inklusif di Indonesia, sambil mendukung pengembangan pasar modal berkelanjutan,” kata Jiro Tominaga, Direktur ADB untuk Indonesia. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement