"Dalam skenario net-zero, pengurangan konsumsi bahan bakar cair kumulatif hingga 2060 diperkirakan mencapai 5,1 hingga 6,7 miliar barel setara minyak, yang berarti subsidi energi dapat dihemat antara Rp3.960 triliun hingga Rp4.984 triliun," ujar Ray.
Ray menjelaskan, dalam laporan tersebut pihaknya juga menunjukkan proyeksi yang lebih optimistis, yaitu dalam skenario best practice, di mana kendaraan roda dua dan tiga, dapat mencapai adopsi 100 persen pada 2037.
Sedangkan, untuk jenis kendaraan roda empat, bus, dan truk diperkirakan bisa mencapai target 100 persen tiga tahun setelahnya, yaitu pada 2040.
Kedua skenario tersebut, dikatakan Ray, dipandang memiliki manfaat besar bagi kondisi iklim serta perekonomian Indonesia.
Selain keuntungan ekonomi, peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke EV diharapkan mampu mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂) sebesar 2,4 hingga 3,1 gigaton.