Teknologi single-shaft combined cycle gas turbine (CCGT) generasi baru membantu PLTGU Jawa-1 beroperasi lebih efisien dan menghemat biaya produksi listrik.
Dari sisi operasional, pembangkit ini memiliki teknologi black start capability sehingga dapat melakukan self start up pada saat grid tidak menyediakan power untuk keperluan start up pembangkit.
Dampaknya, masa tunggu untuk proses sinkronisasi pada saat pemulihan dari pemadaman listrik akan lebih cepat. Pembangkit ini menggunakan teknologi closed loop cooling tower system yang meningkatkan kehandalan dalam mengurangi volume penggunaan air laut dalam hal mendukung operasional pembangkit.
Berlokasi di pusat beban jaringan listrik Jawa-Bali, PLTGU Jawa-1- mampu mengurangi potensi rugi hilang listrik pada saluran transmisi dalam proses pengiriman listrik untuk wilayah industri dan masyarakat karena dapat dengan cepat memberikan pasokan listrik secara efisien ke grid jaringan yang berlokasi di Cibatu Baru, Bekasi.
Pencapaian PLTGU Jawa-1 ini tidak luput dari dukungan para pemangku kepentingan, antara lain Kementerian ESDM, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), PT PLN (Persero), dan lainnya yang secara simultan terus memberikan sumbangsihnya demi keberhasilan proyek strategis nasional ini.
“Terima kasih kepada semua para pihak yang mendukung, tentunya dukungan dari semua pihak terus diharapkan agar PLTGU Jawa-1 dapat menunjukkan operational excellence dan bisa membawa manfaat optimal bagi Pertamina dan NKRI,” ujar John.
Komitmen Energi Bersih