Industri aluminium selama dua tahun terakhir mengalami tekanan dari berbagai hal, selain dari penurunan permintaan industri aluminium juga tertekan oleh kenaikan harga bahan baku aluminium ingot. Sejak awal kuartal 2 2020 (awal pandemi) harga di bursa berjangka London Metal Exchange (LME) berkisar 1.400 USD/Ton Metrik, dan terus menanjak hingga menyentuh 3.000 USD/Ton Metrik di kuartal 3 2021.
Jodi menambahkan dampak dari pandemi menyebabkan adanya sejumlah pabrikan aluminium yang akhirnya harus berhenti beroperasi setelah mencoba bertahan selama hampir dua tahun ini.
“HKMU juga merasakan dampak yang besar, oleh karena itu sejumlah langkah strategis melalui program transformasi harus kami lakukan untuk dapat bertahan, dan kami bersyukur bisa melewati masa sulit ini serta menumbuhkan optimisme untuk menghadapi tantangan di tahun mendatang.” Jelas Jodi.
Jika melihat data produksi ke belakang, kinerja HAS menunjukan hasil yang cukup baik. Total produksi HAS di tahun 2019 mencapai 5.314 ton, kemudian di tahun 2020 pada saat awal pandemi Covid-19 melanda, HAS mampu mencatatkan peningkatan produksi mencapai 6.150 ton, meskipun di tahun 2021 sedikit mengalami penurunan produksi, namun diharapkan target produksi dapat dikejar mencapai 5.700 ton di penghujung tahun ini. (TYO)