"Rumput laut untungnya berkali-kali lipat dibandingkan garam. Dapat diolah menjadi tepung dan diekspor," ujarnya.
Sebelumnya, Teten telah menegaskan KSP perlu melakukan transformasi bisnis dengan mulai masuk membiayai sektor-sektor produktif di sekitarnya. Seharusnya usaha produktif sektor kelautan menjadi fokus dari KSP di NTT.
MenkopUKM mendorong transformasi KSP membiayai sektor produksi setelah melihat fakta terjadinya over likuiditas di KSP. Dia mengatakan 59 persen koperasi di Indonesia adalah Koperasi Simpan Pinjam, namun banyak yang mengalami over likuiditas dan membatasi pembayaran iuran keanggotaan.
MenkopUKM juga mendorong koperasi bertransformasi menjadi koperasi modern. Transformasi mulai dari pengelolaan hingga manajemen dan menggunakan teknologi untuk tumbuh menjadi koperasi kelas nasional.
Teten menegaskan, untuk mengembangkan koperasi di Indonesia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Investasi dalam menjajaki kerja sama dengan koperasi besar di luar negeri untuk berinvestasi di sektor produksi dan bekerja sama dengan koperasi di Indonesia.