Apalagi, pada 2025, kondisi dunia diwarnai pergeseran geopolitik, tantangan iklim, dan disrupsi teknologi pesat. Meskipun menghadapi risiko-risiko signifikan tersebut, Indonesia masih mampu menavigasi dengan sukses, didorong oleh target untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia akan menjadi salah satu dari lima ekonomi global teratas.
“Mencapai visi ini membutuhkan kepastian dan keyakinan. Keyakinan ini dibangun di atas fondasi kepercayaan dan akuntabilitas. Di sinilah profesi akuntansi menjadi sangat penting, karena peran akuntan, auditor, dan profesional keuangan adalah sebagai arsitek terpercaya yang tak tergantikan,” ujarnya.
Turut hadir dalam agenda kali ini yaitu di antaranya Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Deputi Gubernur Bank Indonesia Ricky P Gozali, Ketua Dewan Audit sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia I Wattimena, Anggota BPK RI Ahsanul Haq, Presiden IAI Ardan Adiperdana, dan IFAC President Jean Bouquot.
(Dhera Arizona)