“Pemerintah Indonesia memberikan berbagai insentif fiskal seperti Tax Holiday, Tax Allowance, Investment Allowance, dan Super Deduction Tax. Berbagai kemudahan yang diberikan mungkinkan entitas bisnis dari Indonesia dan Hong Kong untuk mengakses pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi bisnis,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (10/1/2025).
Pertemuan keduanya juga membahas kondisi ekonomi global yang saat ini tengah menghangat. Airlangga dan Paul Chan mendiskusikan ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan oleh situasi geopolitik yang menjadi tantangan bagi semua negara.
Paul Chan memuji kondisi perekonomian Indonesia yang tetap kuat dan pasar yang tetap tumbuh di tengah segala kesulitan yang tengah melanda dunia tersebut.
“Indonesia memiliki lingkungan bisnis kondusif serta surplus populasi usia muda dapat menjadi faktor utama yang akan memperkuat kerja sama investasi,” katanya.
Pada akhir pembicaraan, Airlangga juga menyampaikan, terdapat beberapa sektor kerja sama potensial lainnya yang dapat dijajaki oleh para investor Hong Kong, seperti energi terbarukan dan greenfield. Indonesia menawarkan berbagai kerja sama menjanjikan dengan potensi pertumbuhan yang signifikan, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan fokus area seperti industri, pariwisata, manufaktur, dan digital.
(Dhera Arizona)