sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Airlangga Sebut Ekonomi RI Solid, Tumbuh Lebih Tinggi dari Singapura dan Malaysia

Economics editor Anggie Ariesta
05/02/2025 18:12 WIB
Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 tumbuh solid sebesar 5,03 persen, lebih tinggi dari Singapura dan Malaysia.
Airlangga Sebut Ekonomi RI Solid, Tumbuh Lebih Tinggi dari Singapura dan Malaysia. (Foto: MNC Media)
Airlangga Sebut Ekonomi RI Solid, Tumbuh Lebih Tinggi dari Singapura dan Malaysia. (Foto: MNC Media)

Dari sisi sektor riil dan optimisme masyarakat tercermin dalam PMI Manufaktur yang kembali di level ekspansi. Jadi, per Desember sudah di atas 50, dan Januari mencapai 51,9.  

Itu berarti optimisme di sektor manufaktur tinggi, dengan indeks keyakinan konsumen terus berada di level di atas 100 atau 121,1, dan indeks penjualan riil tumbuh positif. 

“Dengan perkembangan indikator tersebut, pertumbuhan ekonomi khusus di triwulan keempat 2024, yang juga merupakan triwulan pertama dalam pemerintahan Bapak Presiden Pak Prabowo, tumbuh sebesar 5,02 persen year-on-year atau 0,53 persen secara quarter-to-quarter,” kata Airlangga. 

Angka tersebut juga menegaskan Indonesia masuk dalam zona 5 persen atau 5,03 persen pada  2024. PDB Indonesia juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 20.892 triliun, dibandingkan pada Desember 2024 yang mencapai 22.139 triliun.  

“Jika diterjemahkan, PDB per kapita juga telah meningkat mendekati USD5.000, yaitu 78,62 juta rupiah per tahun atau setara dengan USD4.960,33,” katanya.  

Sesuai pola musiman, kata Airlangga, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV lebih rendah dibandingkan kuartal III. Namun, aktivitas ekonomi tetap kuat oleh momentum liburan Natal dan Tahun Baru serta dampak dari penyelenggaraan Pilkada yang lalu.  

“Kebijakan Natal dan Tahun Baru yang dikeluarkan pemerintah adalah program mudik gratis, diskon harga tiket pesawat 10 persen, Hari Belanja Online Nasional, program Belanja Indonesia Saja, dan diskon akhir tahun 2024. Program ini memberikan daya beli atau belanja masyarakat sebesar Rp71 triliun di bulan Desember,” kata dia. 

Dari sisi pengeluaran, semua komponen mencatat pertumbuhan yang positif. Sektor konsumsi rumah tangga tumbuh 4,94 persen dan berkontribusi 54 persen terhadap perekonomian Indonesia.  

Peningkatan konsumsi didorong oleh sektor transportasi, hotel, dan restoran, yang berdampak tinggi terhadap mobilitas masyarakat selama libur akhir tahun. Sementara itu, investasi atau PMTB tumbuh 4,61 persen, mencapai Rp6.452,5 triliun. Dorongan utama berasal dari infrastruktur oleh pemerintah dan ekspansi investasi dari swasta.  

Pertumbuhan konsumsi pemerintah juga tinggi, sejalan dengan peningkatan realisasi APBN pada belanja pegawai serta belanja barang dan jasa.  

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement