"Ini jadi tantangan industri otomotif agar industri tambang bisa terelektrifikasi," tegas Airlangga.
Dukungan pemerintah dalam melakukan elektrifikasi di sektor angkutan barang maupun orang, diakui Airlangga, lewat pemberian bantuan untuk pembelian kendaraan roda dua berbasis listrik. Mengingat penggunaan kendaraan roda dua saat ini mendominasi kepemilikan kendaraan di masyarakat. Praktis, konsumsi BBM-nya pun juga meningkat.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, konsumsi BBM Pertalite di 2017 mencapai 14,5 juta KL. Naik pada 2018 mencapai 17,7 juta KL, dan di 2019 mencapai 19,4 juta KL. Kemudian di 2020, mencapai 18,1 juta KL, dan naik lagi menjadi 23 juta KL di 2021.
Sementara itu, kuota untuk BBM Solar subsidi di 2023 ditargetkan sebesar 17 juta KL dan kuota Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite (RON 90) sebesar 32,56 juta KL.
(FAY)