Setelah pihak Indonesia membatalkan investasi dengan LG, kata Bahlil, pemerintah menggelar rapat untuk mencari penggantinya. Dari hasil rapat itu akhirnya diputuskan menggandeng perusahaan asal China, Huayou.
“Lalu kemudian saya sama Pak Rosan, bersama-sama rapat dengan Pak Erick untuk kita mencari penggantinya yaitu Huayou. Ini informasinya yang clear,” kata dia.
Di sisi lain, Bahlil menjelaskan, nilai investasi yang akan diambil alih Huayou dari LG sekitar USD8 miliar.
“Nah sekarang kurang lebih sekitar USD8 miliar, mulai sebagian dari hulu ke hilir sampai baterai Shell 20 giga, itu alhamdulillah sudah diputuskan oleh Bapak Presiden dan atas arahan Bapak Presiden sekarang sudah dilakukan konsorsium Huayou. Dan ini, enggak ada masalah lagi. Ini sudah siap dilakukan groundbreaking,” ujar dia.
(Dhera Arizona)